Jadi, hari ini gue datang ke sebuah acara dari HKTI, namanya Asian Agriculture Food Forum alias ASAFF. Acaranya seru dan bermanfaat sekali. Ada beberapa talkshow yang dilaksanakan, salah satunya tentang food photography. Walaupun kebanyakan materinya udah gua ketahui sih hehe.
Nggak cuma talkshow aja, mereka juga buka bazaar makanan dan segala hal tentang pertanian. Gue pun keliling-keliling bazaarnya, dan ada toko kue managementnya Prilly dan kawan-kawan, salah satunya Bebelly Bakery, toko punya Prilly dan Bella.
Dari packagingnya lucu, warnanya ungu. Walaupun gue cuma beli dua, tetep dikasih kardusnya ini dan plastik lagi. Terus kardusnya kokoh gitu. Padahal sebenernya plastiknya aja gak apa-apa.
Setelah melihat beberapa pilihan, gue tertarik pada roti panda dan roti asinnya. Pilih roti panda karena lucu dan kalau dilihat dari reviewnya tuh cokelatnya banyak. Kalau roti asinnya, ya biar cobain dan bisa bandingin enakan mana antara roti asin dan manisnya.
|
Roti Asin – Roti Panda |
Bentuk Roti Pandanya kayak gini. Terkesan kayak alien gak sih? haha. Sebenernya nggak kok, karena backgroundnya warna hitam, jadi kupingnya nyaru sama backgroundnya. Gue juga salah, harusnya packagingnya dibuka dulu. Saat itu gue hanya memilih untuk foto aja, karena udah malam dan merasa kenyang banget gitu.. Tapi takut rotinya basi kalau dimakan besok, akhirnya gua putuskan untuk makan malam itu juga.
Harganya 15 ribu kalau nggak salah, lupa cyin. Mereka cuma sebut harga dan nggak kasih bon atau apapun itu, jadi nggak bisa gua lihat lagi. Pokoknya total Roti Panda dan Roti Asinnya itu 18.500. Rotinya ini terkesan padat dan isinya banyak loh, soalnya lumayan berat
Lalu gua buka plastiknya, dan gua belah tengah. Lihat gambar di samping, terlihat isi cokelatnya banyak banget kan?????
Haha, selamat, kalian tertypu. Sesungguhnya, roti panda ini gabungan dari adonan putih dan hitam. Mungkin nih ya, coklatnya diisi ke adonan hitam. Terus adonan hitamnya dibalut adonan putih. Terus ditambahin perintilan-perintilannya kayak mata, kuping, dan mulut. Rotinya terkesan berat dan banyak isinya karena dari adonannya itu sendiri. Dan bawah rotinya itu yang keras dan berat menurut aku. Jadi sekali lagi, aku tertypu.
Untuk teksturnya sih, cukup lembut, tapi kadang ada bagian yang kerasnya juga. Jadi, nggak seutuhnya lembut. Cokelatnya juga gak banyak-banyak amat. Dan Rotinya sendiri rasanya nggak ada rasa cokelat atau manisnya gitu. Nothing special menurut w
Nah, ini roti asinnya. Kayak Roti Abonnya breadtalk kalau dilihat dari luarnya, ada cokelat-cokelatnya. Nah itu sebenernya kayak semacam bubuk cabai gitu, dan pedes pol. Kalau yang suka pedes, pasti ini suka sih. Tapi bukan pedes yang gurih gitu ya! Harganya !3.500 aja.
Isinya kayak Ayam – sayur creamy gitu, mirip-mirip ragout tapi ini lebih cair dan lembut. Rotinya juga lembut sih.
Dari kedua tadi, gue lebih suka roti asinnya daripada roti pandanya. Alasannya karena gue cenderung lebih suka asin, gurih, pedas. Dan roti asinnya ini walaupun isiannya dikit, tapi rotinya masih bisa dimakan karena ada taburan bubuk cabainya di atas. Sedangkan untuk roti pandanya isinya dikit, bahkan masih ada tersisa rotinya, cukup banyak lah.
Kalau ditanya mau beli lagi atau nggak? Jawabannya nggak, hehe. Mendingan gue beli breadtalk yang range harganya 9rib-15ribu tapi rasanya udah menjamin dan worth to buy, atau sekalian Francais Artisan aja yang mahal tapi enak BGDDDDDD