Koptul ini sudah lama berdirinya, tapi gue baru tau dari teman yang sesama tertarik bahasa Isyarat. Mungkin sudah 4x gue ke sana, dan gue mendapat banyak hal baru di sana. Dan gue juga ketemu teman-teman baru. Ketemu teman tuli dan teman dengar. Kami berbicara banyak hal, bertukar pikiran, dan ini sangat menyenangkan. Tujuan Koptul ini dibuat katanya untuk mempertemukan teman tuli dan teman dengar, jadi pastinya nggak ada wifi.
Oya, Koptul ini didirikan oleh 3 teman tuli, yang gue tau namanya Adhika Prakoso, Putri Santoso, dan Trierwinsyah. Mereka merasa ketidakadilan karena sulit mendapat pekerjaan, dan akhirnya karena mereka senang kopi, mereka buka kedai kopi, yaitu koptul. Cabang pertama ada di Depok, dan cabang kedua di Duren Tiga. Gue lebih sering ke Duren Tiga karena lebih dekat.
Teman tuli pertama yang berinteraksi dengan gue adalah si mas Barista. Dia menyerahkan tulisan ke teman gue berisi, “ada yang bisa dibantu?”
Alasan dia melakukan itu adalah karena gue dan teman selama 3 jam di sana cuma berdiskusi bagaimana cara minta diajarin bahasa isyarat. Dan si Mas ini langsung panggil Mas Adhika, si pemiliknya langsung! Di tengah kami berinteraksi, ada laki-laki dari meja sebelah ikut gabung. Namanya Bagja.
Bagja ini menyandang tuli setengah, tapi sejak 2016 sudah tuli sepenuhnya. Dia lancar berbicara karena dulu terapi wicara. O, ya, orang yang tuli bukan berarti dia juga bisu. Jadi jangan tanya apakah mereka bisa bicara atau tidak ke mereka. Bagja ini salah satu aktivis tuli. Dia buat komunitas namanya Typist Bergerak yang bekerja sama dengan Kemendikbud untuk membuat teks di setiap film bioskop Indonesia. Kalau lo ke Koptul Duren Tiga, menemukan laki-laki berkacamata dan pakai kaos #TypistBergerak, itu dia. Sapa aja kalau pengen ngobrol-ngobrol, orangnya sangat welcome!
Menurut gue, teman-teman yang gue temui di sana itu ramah-ramah entah kenapa. Murah senyum, padahal belum kenal.
Koptul Duren Tiga ini tempatnya nyaman banget. Dan di sini sering banyak acara. Yang gue tau, acara pertama mereka tuh tentang HIV/aids gitu, dan banyak teman kampus gue yang ke sana. Sayangnya, waktu itu berhalangan hadir.
Kapucino – Laut Biru |
Kosu Wings |
Daun Susu |
Daun Susu
Rasanya kayak matcha, dan enak banget menurut gue. Nggak bisa berkata-kata lagi dah. Setiap ke sini, pasti pesan Daun Susu.
Kosu Siput
Kopi susu yang dikasih essens alpukat tapi kayak bukan sekedar essens karena teksturnya jadi agak mengental.
Amerikano
Rasanya asem, entah emang khas kopi amerikano kayak gini atau nggak.
Kappucino
Kayak kopi pahit, gue kurang suka.
Kopi Awan
Kopi susu yang dikasih foam. Menurut gue ini biasa aja sih hehe.
Gue paling suka yang Kosu Wings, Daun Susu, dan Marmer Hitam sih. Jangan lupa mampir ke koptul, karena mereka nggak cuma memberikan minuman yang enak, tapi juga tempat yang nyaman dan kegiatan yang seru.