Pengalaman Meditasi Vipassana 100 Jam..

Akhirnya gue mencoba meditasi dengan rutin bersama Vipassana Indonesia. Sebagai anak yang overthinking, gue disarankan untuk ikutan ini. Ini lah alasan utama gue coba meditasi vipassana, karena kalo cuma sekedar meditasi di rumah.. nggak se-konsen di Vipassana yang less-distraction.

Bisa dibilang, teknik meditasi Vipassana itu meditasi yang gue banget karena kerjanya cuma memperhatikan nafas dan sensasi tubuh. Selama ini, teknik meditasi yang gue tau kebanyakan verbalisasi dan visualisasi. Walaupun sebenernya lebih membosankan memperhatikan nafas dan sensasi tubuh sendiri, tapi ini yang paling cocok di gue karena ada objek yang beneran ada untuk diamati.

Mengutip dari websitenya di https://www.dhamma.org/, Vipassana berarti melihat segalanya dengan apa adanya, yang asalnya dari India dan digunakan untuk obat universal dan penyakit hidup universal. Kalau pak Goenka menyebutnya, Vipassana itu seni untuk hidup.

Pertama kali mendengar meditasi ini dari teman-teman komunitas, yang saat itu lagi diperbincangkan karena ada content creator yang sharing soal meditasi vipassana. Kemudian ada satu hari di mana saya disarankan untuk belajar bengong karena pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan ke teman-teman sudah terlalu jauh, entah ke depan atau ke belakang, intinya tidak saat ini. Akhirnya secara impulsif, saya daftar kegiatan ini.

Saya mengetahui dan memahami bahwa ada peraturan yang harus dipenuhi untuk mengikuti kegiatan ini, beberapa di antaranya yaitu :

  1. Tidak mencampuradukkan kegiatan ini dengan teknik lain, ritual agama dan bentuk pemujaan yang lainnya untuk memberikan percobaan yang adil pada teknik vipassana ini.
  2. Berdiam diri yang mulia. Selama kursus berlangsung, siswa wajib berdiamnya jasmani, ucapan dan pikiran. segala bentuk komunikasi itu dilarang. Kecuali, kepada guru dan manajemen terkait makanan, tempat tinggal, kesehatan, dsb.
  3. Yoga dan Olahraga! Salah satu olahraga yang diperbolehkan hanya jalan kaki.
  4. Tidak boleh membawa benda-benda keagamaan, tembakau, dan makanan. Makanan selama vipassana hanyalah vegetarian. Jika ada kebutuhan makanan atau diet yang lagi dijalani terkait kesehatan, wajib diinformasikan ke manajemen terlebih dahulu.
  5. Musik, bahan bacaan dan tulisan juga tidak diperbolehkan.
  6. Dilarang berhubungan dengan dunia luar, alias HP akan dititipkan di manajemen!

Dengan aturan-aturan yang berlaku, yang ingin dicapai oleh pihak manajemen adalah siswa mendapatkan manfaat Vipassana sebaik mungkin, maka dari itu hal-hal yang memungkinkan untuk siswa terdistraksi tidak diperbolehkan. Jadi, ini kesempatan gue untuk bengong aja!

Saya mendaftar di website tanggal 28 November 2023, dengan kondisi saat itu masih waiting list. Kemudian ditanggal 29 Desember 2023, dapet kabar bahwa saya masuk pada kuota kursus untuk tanggal 3–14 Januari 2024. Saya sengaja memilih tanggal di awal tahun untuk “bersih-bersih”.

Dengan izin yang cukup “mudah”, gue diperbolehkan dan diantarkan ke lokasi. Gue hanya membawa pakaian, payung, botol minum, strepsils, alat mandi, skincare, dan HP!

Sampai di lokasi, gue registrasi, mengisi formulir dan dijelaskan kembali tentang aturan-aturan selama kursus. Setelah itu melakukan deposit laundry sejumlah Rp50.000, karena sekarang lagi musim hujan, pakaian lama kering, jd mereka menawarkan jasa laundry seharga Rp5000/pc. Akan dikembalikan di akhir jika tidak menggunakan jasa laundry. Gue tetap deposit, tapi tidak menggunakan jasanya karena setiap mandi pasti sambil nyuci, hehe. Lalu kita menitipkan barang-barang termasuk hp, dan nanti dapet kunci kamar!

Gue mendapat roommate orang Jakarta Utara. Rata-rata, satu kamar berisi 1–2 orang sih, dan ada yang sama orang luar, ada yang sesama Indonesia.

Wilayah laki-laki dan perempuan terpisah, bagian wanita ada di sisi kiri, dan laki-laki di sisi kanan.

Gue mendapat kamari di Minang 204, di mana itu gedung lantai 2 dan paling ujung yang nggak kedapetan lampu depan. Jadi, kalo malem penerangan hanya sampai di kamar 202. Walaupun gitu, masih tetap terang kok, hehe.

Untuk jadwal kursus, sangat monoton!

Iya, kerjaannya cuma meditasi, istirahat dan jalan kaki! Kalau gue pribadi, lebih sering meditasi di Aula ketika sedang meditasi kelompok dan pagi hari, kalau setelah makan siang biasa di kamar aja. Terus kalau setelah makan pagi atau siang, biasanya gue jalan kaki untuk olahraga. Kalau sore, jam sebelum dan setelah tea time, gue bengong di sekitar dining hall, sambil ngeliatin tanaman atau hewan.

Makanan di sana fully vegan, nggak ada produk hewani dan turunannya. TAPI, makanannya selalu enak-enak. Gue pernah skip makan siang sekali karena merasa capek ahahah.

TEKNIK MEDITASI

Teknik meditasi yang dipakai di Vipassana yaitu Anapana dan Vipassana. Anapana itu di mana kita mengamati keluar-masuknya nafas. Sedangkan Vipassana itu mengamati sensasi tubuh yang masuk.

Di sini ditekankan bahwa Anapana berbeda dengan Pranayama. Pranayama itu pengolahan nafas, sedangkan Anapana cukup mengamati nafas aja. Dengan kita sadar akan nafas kita, otak kita akan jadi semakin tajam. Sedangkan untuk Vipassana itu sendiri, mengamati sensasi tubuh seperti sakit, merinding, geli, panas, dingin, tingling, dan sebagainya.

Setiap hari, teknik meditasinya ada penambahan atau perubahan, ikuti instruksi guru aja. Hari 1–3, teknik Anapana. Hari ke-4, teknik Vipassana.

Menurut saya, sebagai orang yang jarang meditasi dan pikirannya gak terdistraksi, teknik Anapana yang paling mudah dan menjadi favorit. Walaupun tidak memungkinkan juga untuk tidak overthinking, tapi setiap pikiran mulai liar, yang disarankan guru adalah kembali ke nafas.

Seringnya, saat teknik vipassana mulai diterapkan, saya suka terdistraksi dengan part yang lagi saya amati. Suka muncul pertanyaan atau opini terkait ini, atau yang lain. Hal yang disarankan ketika ini terjadi, yaitu kembali mengamat part yang sedang diamati.

Dari teknik vipassana ini, diingatkan bahwa semua sensasi tubuh yang muncul cukup disadari saja. Tidak diperbolehkan untuk bereaksi seperti, mempertanyakan kenapa ataupun menyentuh bagian tersebut karena sensasi tubuh itu punya sifat bernama Anicca — ketidakkekalan. Di mana, sensasi tubuh itu akan datang dan hilang.

Begitulah dengan halnya emosi sehari-hari di kehidupan. ketika kita terpicu untuk mengeluarkan emosi, baik positif ataupun negatif, keduanya punya sifat yang sama yaitu Anicca — datang dan pergi begitu aja. cukup sadari kehadirannya, jangan bereaksi. Karena ketika bereaksi, kita akan menimbulkan penderitaan baru. Menurut saya, yang mau diajarkan di sini, itu menghilangkan emosi atau sensasi yang muncul biar kita bisa melihat masalah lebih jernih dan objektif sehingga bisa membuat keputusan yang tepat dan mendapat kebijaksanaan karena kebijaksanaan hanya datang dari dalam, bukan dari kata orang.

Sensasi menyenangkan saat meditasi itu sangat memungkinkan, tapi tetap kita diingatkan untuk mengamati saja. Tidak usah merasa kesenangan, karena dari kesenangan akan memunculkan rasa keinginan terhadap sensasi tubuh itu, dan keingingan (berlebih) membuat diri kita menderita. Menurut Goenka, keinginan berlebih dan kebencian hanya akan membuat diri kita menderita, makanya tidak disarankan untuk memberi reaksi terhadap sensasi tubuh yang muncul.

2 hal yang wajib dijaga saat meditasi yaitu Awareness dan Equanimity. Kesadaran dan Ketenang-seimbangan. Kesadaran akan nafas dan sensasi tubuh. Ketenang-seimbangan, kita harus tetap tenang dan tidak bereaksi ketika muncul sensasi tubuh. Kedua aspek ini yang melatih diri kita agar tetap sadar dan tenang.

Di hari terakhir kursus, siswa diajarkan Metta Bhavana — Loving Kindness meditation. Teknik untuk merasakan getaran cinta kasih dalam kondisi tenang seimbang, dan dipancarkan keluar tubuh. Teknik ini digunakan ketika siswa selesai melakukan meditasi Vipassana.

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang menjanggal di otak selama 2023 terjawab di kursus ini, terutama tentang healing dan spiritualitas. Bahkan gue mendapat kejelasan atas kejadian lampau di hidup gue. Sebagian orang juga merasakan hal yang sama, mendapat kejelasan, bisa melihat masalah di hidupnya secara jelas.

Kalau di gue, selain mendapat penjelasan, mimpi gue jadi lebih nyata. Bahkan saat menjelang tidur ke alam mimpi, transisinya jadi terasa karena ada perbedaan dari pikiran kemudian masuk ke alam mimpi.

Dan selama kursus ini, gue bertemu dengan beberapa orang yang interestnya sama dengan gue: photography, creative/digital planner/strategist, health, spirituality. Sempat bertukar cerita dengan mereka dan mendapat POV baru soal ini. Gue merasa kursus ini gak cuma untuk mempertajam pikiran, tapi juga mendapat inspirasi dari orang-orang yang ditemui.

Siswa baru yang menyelesaikan kursus selama 10 hari dianggap sudah lulus dan menjadi siswa lama. Kami — siswa lama — diperbolehkan untuk menjadi Dhamma Worker alias volunteer selama kegiatan kursus. Gue tertarik banget buat ikutan!

Btw kursus vipassana di Indonesia terdapat 2 manajemen, di mana yang satu punya lokal (dhammajava.org) dan yang satu punya internasional (dhamma.org). Katanya, ada sebagian budaya yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *